5 Bukti Unik Matcha, Bubuk Teh Hijau Jepang Multi-fungsi dan Sehat!

 Datang dari negara Cina selanjutnya dibawa ke negara Jepang.



Siapa di sini yang menyukai pesan minuman matcha latte atau matcha mille crepes saat bertandang ke cafe? Baik minuman atau dessert itu memakai material dasar matcha.

Tetapi, apakah itu matcha?

Matcha ialah bubuk warna hijau lumut yang dari daun teh Camellia sinensis yang ditumbuk. Mencuplik Medical News Today, matcha berbeda dengan teh hijau karena untuk membikin matcha membutuhkan proses yang lain.

Sama datang dari Camelia sinensis tapi tanaman yang hendak dibuat jadi matcha khusus ditanamkan di lokasi yang tidak begitu terpampang oleh cahaya matahari. Selanjutnya saat panen daunnya diambil lalu ditumbuk dengan memakai mesin jadi bubuk.

Sama seperti yang telah dijumpai, matcha kerap diasumsikan dengan budaya dan cita-rasa kulineran di negara Jepang. Namun ada narasi menarik dibalik pemakaian matcha baik sebagai minuman atau material dasar untuk membikin dessert. Ingin ketahui selanjutnya? Baca bukti unik dari matcha berikut yok!

1. Bermula dari Dinasti Songdi Cina




Daun teh yang diolah jadi bubuk pertama kalinya dibikin di negara Cina saat periode Dinasti Song. Cara ini dibikin supaya teh tidak jadi busuk dan bisa dibawa melancong.

Tetapi, penebaran budaya minum teh terhitung ke Jepang terjadi pada periode Dinasti Tang. Pada periode Dinasti Tang cuma kelompok aristokrat dan diplomat dan biarawan yang tiba bertandang yang bisa minum teh.

Meringkas situs livejapan, teh hijau masuk ke negara Jepang karena dua sarjana Buddha namanya Saicho dan Kukai yang bawa bibit daun teh hijau dari negara Cina ke Jepang. Disebut juga teh hijau jadi populer di kelompok anggota kerajaan karena biarawan Buddha namanya Eichu menyuguhkan teh hijau ke Kaisar Saga.

Kaisar menyenangi minuman teh ini hingga beliau membuat perkebunan teh di Kansai pada tahun 816. Teh hijau yang dimakan oleh anggota kerajaan waktu itu belum berbentuk matcha.



2. Matcha mulai dikenali di Jepang karena biarawan Buddha namanya Myoan Eisai




Myoan Eisai ialah seorang biarawan Buddha dari Jepang yang bertandang ke Cina. Melalui kunjungannya ke Cina, beliau merasakan jika ada 2 wujud teh hijau yakni berbentuk daun dan bubuk. Eisai coba minuman yang dibuat dari bubuk teh hijau itu dan rasakan manfaatnya.

Eisai selanjutnya kembali lagi ke Jepang dengan bawa bibit tanaman teh ke Fukuoka sebelumnya terakhir ditanamkan di halaman kuil di Kyoto. Bibit teh hijau yang ditanamkan di Kyoto sekarang dikenali bernama Tes Tea. Bukan hanya hanya itu, beliau menulis buku mengenai teh dengan judul "Kissa Yojoki".

Buku ini berisikan mengenai faedah konsumsi matcha untuk badan, langkah menanam teh, dan langkah menyeduhnya. Eisai pelajari semua itu saat ada di Cina. Bubuk teh hijau itu selanjutnya disebutkan matcha di bahasa Jepang." Ma" maknanya bubuk dan "cha" maknanya teh.



3. Cuma golongan elite yang bisa minum matcha di Jepang




Meringkas situs Weasel Tea, buku yang dicatat oleh Eisai dikasih ke Minamoto no Sanetomo yang ialah shogun ke-3  dari Kamakura Shogunate, Minamoto coba matcha untuk menangani dampak mabok sesudah minuman mengandung alkohol.

Dikutip Mizuba Tea, matcha yang dahulunya diasumsikan dengan aktivitas atau ritus keagamaan beralih menjadi lambang kemewahan yang diminum oleh barisan pejuang atau tentara selama saat Kamakura Shogunate di era ke 13.

Keadaan ini berjalan sampai era ke 16 yang mana kegiatan minum teh disebutkan rite of tea atau tea ceremony dan dicicipi oleh kelompok menengah ke atas.



4. Upacara minum teh Jepang



Sama seperti yang disebut di point awalnya, rite of tea cuma dilaksanakan oleh barisan menengah ke atas dan penerapan acara ini dipersiapkan secara eksklusif. Misalkan perlengkapan yang dipakai untuk menyedu dibuat dari porselen, selanjutnya landskap halaman dibuat khusus terhitung dengan ruang untuk minum teh.

Salah satunya figure populer dalam evolusi upacara minum teh di Jepang ialah Sen no Rikyu. Upacara minum teh yang dahulunya cuma dicicipi oleh kelompok menengah ke atas, pada era ke 17 bisa dicicipi oleh siapapun.

Proses dan pengalaman yang dirasa saat ikuti upacara minum teh didasari oleh komponen religius untuk memberi situasi ketenangan dan penyempurnaan untuk mereka yang mengikutiinya.



5. Dari Jepang ke penjuru dunia





Matcha jadi populer karena dampak kesehatan yang dirasa oleh mereka yang mengkonsumsinya dan kehadiran tehnologi seperti handphone dan sosial media seperti Instagram dan Twitter.

Rupanya background matcha menarik , ya! Dari bibit dan sistem penyuguhan yang dari negara Cina selanjutnya diperkembangkan di negara Jepang sampai jadi populer seperti sekarang ini.

Berlainan dari langkah kita yang menyedu teh di dalam rumah, upacara minum teh di Jepang dipersiapkan secara eksklusif dan memiliki ruang yang tertentu juga. Nah, kalian yang merencanakan liburan ke Jepang, bisa nih ikuti upacara minum teh di situ. Ditanggung tidak akan sedih!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Wasit Wanita Pertama Memimpin Piala Dunia 2022

5 Games Berjenis Seram Terbaik Sejauh 2022, Mana Opsimu?

Program Volunteer Piala Dunia U-20 Indonesia Dibuka, Baca Ketentuannya